Kisah cinta Yuma dan Yuki

Di bulan November tahun 2008 yang dingin dan kelabu, Yuma menatap Yuki dengan penuh cinta, terpesona akan kegagahan dan ketampanannya. Badan Yuki yang tinggi besar, berbulu putih dan hitam menambah ketegapan posturnya yang sangat jantan. Kedua mata Yuki yang biru cerah seolah menghipnotis pandangan Yuma, mengalirkan energi cinta yang bertubi-tubi, menghangatkan kedinginan bulan November yang menggigit. Yuki membalas tatapan Yuma dengan lolongan yang panjang. Pertemuan tersebut terlalu indah untuk di lolongkan. Sepanjang apapun Yuki melolong, ia tidak mampu melukiskan kecantikkan Yuma yang anggun, berbulu pirang dan berbadan ramping.




Yuma adalah seekor Siberian Husky, dilahirkan di kota Pécs, Hungaria, pada tanggal 26 November 2004. Saat Yuma berusia 5 tahun (cat: 5 tahun Siberian Husky = 3 bulan usia kehidupan manusia. Lihat tabel umur), Yuma bertemu dengan Barbara yang akhirnya memboyong Yuma tinggal di Swiss. Di besarkan oleh Barbara yang lulusan sekolah khusus untuk mengurus binatang, membuat Yuma tumbuh dengan pesat dan sehat. Sebagai seekor Siberian Husky, Yuma sangat rajin membersihkan diri, tubuhnya bebas dari bau tak sedap serta parasit-parasit. Berbeda dengan ras lainnya yang sering merontokkan bulu berulang-ulang, hanya dua kali dalam setahun Yuma merontokkan bulunya, lalu kemudian menumbuhkan kembali bulu-bulu pirang baru yang lebih indah dan tebal. Dengan 2 lapisan bulu, - lapisan bawah yang padat dan lapisan bulu yang panjang- seekor Siberian Husky mampu bertahan pada cuaca dingin dan cuaca panas. Bulu-bulu tersebut berfungsi sebagai mantel, mampu bertahan pada suhu dingin hingga -40 C, dan pada saat musim panas, bulu-bulu Siberian Husky memantulkan panas yang dapat membuat ia bertahan pada suhu panas hingga 40 C.

Seperti layaknya Siberian Husky, Yuma selalu senang bermain, aktif bahkan hiperaktif, serta sangat dekat dengan manusia, terutama anak-anak kecil. Sifatnya yang baik, ceria bahkan manja penuh kemesraan, tidak mampu diandalkan untuk menjadi anjing penjaga. Seringkali Barbara yang harus turun tangan membela Yuma yang pasrah di grecoki oleh bocah-bocah di taman.
Yuma mulai mengalami periode akil balik saat berumur 24 tahun (cat: 24 tahun usia Siberian Husky = 2 tahun usia kehidupan manusia. Lihat tabel usia). Berbeda dengan ras lainnya yang mudah dilatih sejak dini, dari umur 0 hingga 2 tahun Siberian Husky akan sering membandel, keras kepala, dablek, enggan menuruti kata-kata perintah.
Sekalipun Barbara berteriak-teriak hingga serak-serak kering hehausan, Yuma akan tetap acuh, mengabaikan setiap kata. Apalagi Yuma paling menyukai perkerjaan “bercocok tanam”, dimana dengan rajin Yuma menggali lubang-lubang di setiap sisi, sudut, tengah halaman rumah. Barbara dengan mengumpat kesal pada Yuma akan membungkuk-bungkuk menutup lubang dengan tanah yang berserakkan dimana-mana. Biasanya, setelah puas menggali lubang, maka Yuma akan duduk manis dengan mata setengah tertutup dan telinga yang ditulikan secara manual, menatap Barbara yang mengoceh panjang lebar akan pentingnya edukasi. Behave, girl...!
Saat Yuma memasuki usia 32 tahun (cat: 4 tahun usia kehidupan manusia) masa “ndablek bin geblek” berakhir. Yuma mulai mengerti, memahami dan mematuhi kata-kata Barbara. Kecerdikkan dan kepatuhan Yuma, menyempurnakan kecantikkannya. Namun, dalam kehidupan ini, segalanya baru menjadi “benar sempurna” saat memasuki periode berpasangan. Saat Yuma berusia 32 tahun, di sore bulan November yang dingin, Barbara tiba bersama dengan Yuki yang berusia 24 tahun (2 tahun usia kehidupan manusia), seekor Siberian Husky jantan yang dilahirkan di Milano pada tanggal 15 Februari 2007.

 Dibesarkan dalam keluarga Italiano, Yuki yang kental macho ala cappucino akhirnya mampu menaklukkan hati Yuma dengan susah payah. Sekalipun wajah Yuki sangar bak jawara, tingkah lakunya masih sangat kekanak-kanakan dan selalu girang gemilang bermain dengan kanak-kanak, tanpa mengingat tingginya yang telah melewati batas tinggi anak usia 7 tahun. Sering Yuki mengacuhkan Yuma dan memilih untuk menjilati anak-anak kecil. Namun akhirnya, setelah melewati masa hidup bersama selama 5 bulan, maka pada saat terang bulan purnama, hari jum’at 13 Maret 2009, Yuki berhasil memberikan malam pertama yang tak terlupakan bagi Yuma dan bagi Yuki sendiri. Malam bulan purnama demi malam bulan purnama berlangsung seru, lolong demi lolongan kemenangan Yuki mulai membuahkan hasil. Badan Yuma mulai membesar, ke enam payudaranya mulai membengkak, siap memproduksi air susu dan sejak saat itu, 65 hari yang mendebarkan berlalu merangkak pelan.

16 Mai 2009, pukul 03:30 dini hari, Yuma mulai gelisah, air ketubannya perlahan pecah. Sesuai dengan genetik awal nenek moyang Yuma ( serigala), maka Yuma mulai sibuk menggali-gali, mempersiapkan tempat kelahiran yang hangat dan aman. Namun, berhubung Yuma melahirkan di dalam rumah berdasar lantai keramik, Yuma harus puas dengan hanya menggali kain-kain tebal yang telah dipersiapkan oleh Barbara.
Detik-detik kelahiran sangat menegangkan, tidak hanya bagi Yuma namun juga bagi Barbara dan Yuki. Yuki mulai sibuk melolong-lolong, sementara Barbara sibuk mendiamkan Yuki sambil menunggu dengan tegang perjuangan Yuma yang panjang dan lama. 

17 Mai 2009, pukul 07:00 pagi, Yuma melahirkan si jantan kecil, Anuk, dengan selamat, disusul dengan Kiro yang keluar dengan mudahnya. Barbara berteriak senang menyambut kehadiran Anuk dan Kiro, namun sayangnya kebahagiaan berganti dengan kesedihan. Yuma melahirkan bayi yang ketiga, seekor Husky betina yang sudah tidak bernafas lagi. Dengan penuh kasih, Yuma membersihkan anak ketiga yang sudah tidak bernyawa, lalu menatap Barbara dengan pasrah. Barbara mengangkat anak yang sudah tidak bernyawa dan menguburkannya di halaman depan rumah dengan tangis yang tiada henti.
Seperti serigala yang hidup berkelompok, begitu juga Siberian Husky. Saat Husky-Husky kecil tiba, Husky betina lainnya akan mendekati Husky kecil tersebut dan mengurus secara berkelompok dengan kasih seperti anaknya sendiri. Berhubung hanya ada Yuki dan Barbara, maka dengan penuh rasa ingin tahu dan sayang, Yuki mendengus lembut kepala Anuk dan Kiro. Kedua Husky kecil yang belum mampu membuka kedua matanya mencari-cari sumber hembusan, memulai memperkerjakan indera penciuman, mencoba mengenali “bau” dari papa Yuki.

Kini, Anuk dan Kiro telah berusia 5 tahun (= 3 bulan usia manusia). Mereka tumbuh besar, kuat dan gagah, mengikuti kegagahan Yuki, sang papa. Yuma yang semakin bersikap tenang dan matang, rajin mengajak Anuk dan Kiro bermain dengan bola karet. Yuma yang dibesarkan dengan ketenangan seorang wanita Swiss, mencoba mengajarkan Anuk dan Kiro untuk bersikap dan bertindak dengan tenang. Namun Yuki yang dibesarkan dalam ambiance Italiano, mulai menularkan kebiasaan “memamerkan” kekuatan fisik dan kemampuan melolong tanpa kenal waktu. Anuk dan Kiro pun belajar dengan cepat, menjatuhkan pot-pot bunga yang di tata rapi oleh Barbara, mengais air minum hingga kosong melompong yang akhirnya membuat mereka melolong-lolong kehausan. Tak henti-hentinya Anuk dan Kiro berlari-lari mengikuti Yuki yang berlari mengelilingi halaman terus menerus tanpa mengenal lelah, sementara Yuma duduk di tengah halaman, menatap keluarganya asyik bermain.


Kadangkala Yuki menggigit lembut Anuk dan Kiro saat mereka bermain bersama, namun Anuk dan Kiro masih belum bisa membedakan kapan menggigit keras dan kapan menggigit lembut, sehingga saat Anuk dan Kiro bermain berdua, seringkali mereka saling menggigit dengan keras. Saat salah satu mulai mendengking tinggi, Yuma datang memisahkan mereka yang seru bergelut, mengusir Kiro dengan halus lalu menjilat moncong Anuk yang membengkak, tergigit Kiro yang hiperaktif.
Anuk dan Kiro terbiasa makan 3 kali sehari seperti layaknya anak-anak yang membutuhkan cukup asupan untuk berkembang, sedangkan Yuma dan Yuki yang sudah memasuki masa diet, hanya makan satu kali sehari, sepiring (besar) berdua di malam hari, mereguk kebahagiaan bersama-sama. Pada saat musim panas yang lekat dan kering, Barbara sering mengajak Yuma, Yuki, Anuk dan Kiro bermain air di sungai yang terletak tak jauh dari rumah. Mereka mampu bermain satu hari penuh tanpa mengenal lelah. Tenaga mereka yang sangat kuat, - dimana mereka merupakan ras yang biasa dijadikan penarik kereta ski-, membuat Yuma dan Yuki beradu cepat menarik sepeda Barbara, mendaki jalan yang menanjak tajam, di ikuti oleh Anuk dan Kiro yang melolong panjang, meneriakkan kemenangan bagi Yuma dan Yuki, papa dan mama tercinta. Barbara tersenyum lebar di atas sepeda, menikmati angin petang di musim panas. Kehidupan terlihat sempurna, apalagi jika tidak harus menggayuh sepeda, pada jalanan yang lurus menanjak tinggi.
Ahhh... la vie est belle. Allez Yuma, Yuki,... cours!!!



Arita-CH
Previous
Next Post »